Selasa, 20 November 2012

Kalimat mutiara Bung Karno

Bung Karno menyandang berbagai julukan hebat : Sang Presiden, Sang Proklamator, Sang Guru Bangsa, Sang Idola, Sang Maestro Pekik dan masih banyak lagi. Pekikannya mampu memompa semangat berkarya. Pekik membakar jiwa. Pekik mengobarkar bara semesta. Pekik menyulut cinta. Ayo awali harimu dengan pekik dan isi hari-harimu dengan semangat baru...
  1. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa dan meneruskan perjuangan para pahlawannya.
  2. Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia”.
  3. “Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.
  4. “Kita belum hidup dalam sinar bulan purnama, kita masih hidup di masa pancaroba, tetaplah bersemangat elang rajawali“.
  5. “Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta! Masa yang lampau adalah berguna sekali untuk menjadi kaca bengala dari pada masa yang akan datang.
  6. “Apakah Kelemahan kita? Kelemahan kita ialah, kita kurang percaya diri kita sebagai bangsa, sehingga kita menjadi bangsa penjiplak luar negeri, kurang mempercayai satu sama lain, padahal kita ini asalnya adalah Rakyat Gotong Royong”.
  7. “Laki-laki dan perempuan adalah sebagai dua sayapnya seekor burung. Jika dua sayap sama kuatnya, maka terbanglah burung itu sampai ke puncak yang setinggi-tingginya; jika patah satu dari pada dua sayap itu, maka tak dapatlah terbang burung itu sama sekali.
  8. Janganlah mengira kita semua sudah cukup berjasa dengan segi tiga warna. Selama masih ada ratap tangis di gubuk-gubuk pekerjaan kita selesai ! Berjuanglah terus dengan mengucurkan sebanyak-banyak keringat.”
  9. “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.
  10. "Aku Lebih suka lukisan Samodra yang bergelombangnya memukul, mengebu-gebu, dari pada lukisan sawah yang adem ayem tentrem, “Kadyo siniram wayu sewindu lawase.
  11. “Apabila dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun”.
  12. Negara Republik Indonesia ini bukan milik sesuatu golongan, bukan milik sesuatu agama, bukan milik sesuatu suku, bukan milik sesuatu golongan adat-istiadat, tetapi milik kita semua dari Sabang sampai Merauke!
  13. Kekeluargaan adalah suatu faham yang statis, tetapi gotong-royong menggambarkan satu usaha, satu amal, satu pekerjaan, yang dinamakan anggota terhormat Soekardjo satu karyo, satu gawe.
  14. ".....Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan....."
Begitu tandas menghujam pekik itu. Begitu tajam menggores pekik itu. Begitu ketat mematri pekik itu. Ayo, Semangat...!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar